Jumat, 05 Juni 2009

juragan garam

Alkisah seorang Juragan Garam terkaya di Madura ingin melihat Ibukota Jakarta. Ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang. Setelah tiket berada ditangan dia langsung menuju pesawat dan langsung duduk di Business Class. Tidak lama berselang, seorang Businessman naik pesawat dan mendapati kursinya telah diduduki oleh penumpang lain, maka terjadilah dialog seperti berikut:

Businessman: Ma'af pak, ini tempat duduk saya.
JG: Sampeyan siapa.
Businessman: Saya penumpang.
JG: Lho sesama penumpang kok ser-ngoser. Itu kan masih banyak kursi yang lain. Sampeyan duduk saja disana.

Karena tidak ingin terjadi keributan maka si Businessman menemui Pramugari dan mengadukan hal tersebut. Dan setelah mengecek tiket milik Businessman, si Pramugari menghampiri si JG.
Pramugari: Ma'af pak, Bapak tidak boleh duduk di sini. Tempat Bapak dibagian lain.
JG: Sampeyan siapa
Pramugari : Saya Pramugari
JG: Apa itu Pramugari saya ndak tahu, apa kerjaan sampeyan?
Pramugari: Saya bertugas melayani Bapak.
JG: Lho sampeyan tugasnya melayani saya kok ser-ngoser. Saya ndak mau! hardik si JG.

Karena kehabisan akal si Pramugari menjumpai Kapten dan mohon bantuan atas perihal tersebut. Kapten pun mendatangi si JG.

Kapten: Ma'af pak, tempat duduk ini milik Bapak yang itu, jadi Bapak harus duduk di tempat lain.
JG: Sampeyan siapa (sambil kesal)
Kapten: Saya pilot.
JG: Apa itu pilot, apa kerja sampeyan.
Kapten: Saya yang nyopir pesawat ini.
JG: Saya naik bis nda pernah di-ser-oser sama sopir. Pokoknya saya mau duduk di sini.

Akhirnya semua kehabisan akal dengan ulah si JG. Tapi untunglah penumpang terakhir yang baru naik adalah seorang mahasiswa bernama Yasir. Langsung saja Pramugari menceritakan hal tersebut dan minta pertolongan kepada Yasir untuk berbicara kepada si JG.

Pramugari: Eh, mas Yasir, tolong saya ya, ada penumpang yang bikin repot nih.
Yasir: Penumpang yang mannah.
Pramugari: Itu, Bapak yang dari Madura itu, harusnya duduk di Kelas Ekonomi tapi dia terlanjur duduk ditempatnya Bapak ini.
Yasir: Oooh, gampang itu, serahkan saja ambek saya, pokoknya ditanggung bes rebes.

Serta merta jagoan kita ini pun menghampiri Bapak JG.

Yasir: He... he... he, pak sampeyan mau kemana?
JG: Oh, saya entar ke nJakarta.
Yasir: Lho... sampeyan salah pak, tempat duduk ini untuk tujuan Medan kalau ke Jakarta tempatnya , disebelah belakang. Itu tempat sampeyan masih kosong.
JG: Oh... iya..., ini untuk yang mau ke Medan ya.... Terema... terema kasih ya dik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar